Jakarta Macet

Karena Motor Beranak Seperti Kucing

VIVAnews - MACET di Jakarta kian menjengkelkan.  Jarak 20 menit, harus ditempuh satu jam.  Gubernur DKI, Fauzi Bowo, menuding pesatnya jumlah motor sebagai salah satu penyebab kian parahnya kemacetan.  Sepeda motor, katanya,  bukan tambah satu, “Tapi beranak seperti kucing.”

Polisi Periksa 21 Saksi Terkait Kasus TPPU yang Jerat Ahli Nuklir UGM

Soal “beranak seperti kucing” itu, Fauzi Bowo ada benarnya. Saban hari  sekitar 900 motor baru meraung di jalan ibukota.  Fauzi Bowo --yang dalam laporan harta kekayaan saat mencalonkan diri jadi gubernurmemiliki 10 motor gede Harley Davidson— sedang merencanakan pembatasan pengunaan kendaraan bermotor.

Tapi apakah jumlah motor yang melejit itu sebagai sebab utama. VIVANews membuka diskusi soal ini dengan para pembaca.  Jawaban mereka beragam. Berikut petikannya.

Ketua DPRD Jambi Hadiri Akad Nikah Pernikahan Putri Sulung Gubernur Al Haris

M.Ritonga via Komentar
Tidak ada salahnya bila Bang Foke mengatakan "macet yang merajalela di Jakarta karena pertumbuhan kendaraan tidak seimbang dengan pelebaran jalan".

Yang salah adalah bila tidak adanya keberanian Pemda DKI memberlakukan UU usia maksimal kendaraan dan maksimal kepemilikan mobil pribadi dalam sebuah keluarga.

Langkah Prabowo Larang Pendukung Demo di MK Dinilai Bisa Jaga Kesejukan Demokrasi

Sebab mobil pribadi adalah biang utama kemacetan Jakarta. Jika UU telah diterapkan sebagaimana mestinya, maka angkutan publik akan tertata dengan sendirinya.

Ardi via Komentar
Pak Gubernur yang baik. Sebaiknya jangan mencari kambing hitam. Kalau tidak mampu mengatasi kemacetan, katakan saja bahwa memang tidak gampang mengatasi kemacetan di Jakarta. Jangan salahin sana dan sini. Katanya ahlinya...!!! Ahli ngeles...!!! Sumber kemacetan utama, ya proyek Busway itu...!!

Oton via Komentar
Sebetulnya bukan hanya banyaknya sepeda motor yang menambah kemacetan, tetapi juga akibat yang ditimbulkan para pengendara sepeda motor. Dengan banyaknya orang memakai sepeda motor, angkot dan Metromini jadi kurang penumpang. Akibatnya angkot dan Metromini yang ngetem di pinggir bahkan di tengah jalan makin banyak.

Belum lagi ulah pengendara motor yang sering kali mengambil jalan pintas. Jalan satu arah diterobos jadi dua arah, dilarang putar balik dilanggar. Dilarang belok kanan tetap saja belok kanan. Kalau hujan berteduh di bawah jalan tol atau jalan layang sampai lebih dari setengah jalan.

Kalau hanya jumlahnya banyak saja, tetapi sikap pengendara motor tertib, dan dilakukan pengaturan kendaraan umum. Seharusnya pengendara motor tidak memacetkan jalan.

Deska via Komentar
Wah, rencana beli motor jadi kacau. Takut dituduh ikutan memberikan kontribusi kemacetan

Dian via Komentar
Tol aja macetnya karena mobil bukan sama motor. Luas mobil itu sama dengan empat  motor bebek. Aneh-aneh aja, yang bikin macet itu jalannya kurang banyak. Toh pemda DKI juga menikmati pajak motor dan bea balik nama kendaraan yang kontribusinya lebih dari 50% dari Pendapatan DKI. Apa mau bikin aturan two ini one motor bang?

Alk via Komentar
Itulah orang yang kurang mampu memimpin. Kalau ada yang salah dan untuk melindungi diri sendiri, cara yang gampang adalah tinggal tunjuk yang lain.

Dani via Komentar
Emang nih, bang Foke.  Jangan sampai  mengecewakan para vooternya dulu dong. Kebanyakan yang milih dia kan dulu bikers. Kok sekarang malah menyalahkan bikers. Progresnya lambat nih, padahal tinggal meneruskan proyek Bang Yos dulu.

Mash'al via Komentar

Kalau memang motor yang menyebabkan kemacetan, kenapa di jalan tol malah lebih sering macet setiap saat.  Harusnya sadar kemacetan di Jakarta itu banyak faktornya. Faktor dominannya itu adalah sedikitnya pertambahan ruas jalan di Jakarta. Coba bang Foke menjelaskan itu.

Terus bagaimana kelanjutan proyek busway di Gatot Subroto? Sudah menghabiskan uang banyak, tetapi sampai sekarang tidak dioperasikan.

Agus via Komentar
Bang Foke kurang mengerti nih.  Coba Bang Foke perhatikan jika satu motor ditumpangi dua orang di kalikan ratusan motor diatur seperti  busway pasti jalan lancer. Akan tetapi jika satu mobil ditumpangi satu orang dikalikan puluhan saja, bayangkan macetnya minta ampun. Saya siap berdebat dengan Bang Foke siapa yang bikin macet?

Zaki via Komentar
Seratus motor dalam satu jalur paling makan 20 meter. Tapi bila 100 mobil dalam satu jalur bisa keliling Monas panjangnya. Mana yang bikin macet, jangan motor terus yang jadi kambing hitam. Motor juga bayar pajak, motor juga harus diperhatikan.

Roy via Komentar

Ya Tuhan, kok yang mengaku ahli nggak mengerti penyebab utama macet di Jakarta. Tentus aja jawabannya, mobil pribadi. Sebab jika motor, kecuali moge bang Foke yang gede itu, justru mengurangi kemacetan.

Sebuah riset di Universitas Padjajaran beberapa waktu lalu menunjukkan flow satu mobil sama dengan delapan motor. Ini karena bodi mobil yang besar ditambah lebih rigid. Seratur motor mogok di jalan tidak pengaruh banyak, tapi satu Alphard aja yang mogok di Casablanca, duh macetnya.

Prihatin via Komentar
Teganya dikau menyalahkan rakyat kecil bang.  Sebagai rakyat kecil hanya bisa berdoa semoga Allah menganugerahkan kita pemimpin-pemimpin  yang amanah.

Ash via Komentar
Menurut saya macetnya Jakarta penyebabnya sangat sederhana.. Gagalnya pemerintah Jakarta memuliakan warganya dalam penyediaan angkutan massal yang manusiawi.

Verycash via Komentar
Jangan salahkan kucing mengandung. Maksudnya kalau sepeda motor dijadikan acuan jadi biang macet, karena lahirnya kebanyakan, berarti yang minta itu kucing beranak harus juga disalahkan.

Ocean Read via Forum
Makanya tiap orang kerja pakai motor aja semua . Jadi kan jalan tol bisa dipakai buat motor. Dia sendiri punya 10 motor, ngomongnya nggak pakai kaca apa ya.

Blind guardian via Forum
Angkutan umum yang bikin macet tuh. Berhenti sembarangan, menyetir ugal-ugalan. Lebih baik di tempat-tempat yang ada busway nggak boleh ada angkutan umum lagi. Masalah motor tuh kebanyakan suka menyalip yang intinya nggak mau antre Dibuatin lajur khusus motor aja.

ahongdunia via Forum
Kalau cuma motor yang disalahin itu kurang adil. Motor menyalip karena ruang yang besar sudah dipakai mobil. Dari pada bangun jalur busway, bagusnya mobil sama motor dibuat jalur khusus aja jadi baru ketahuan yang buat macet itu yang mana. Tol yang tidak dilewati motor aja tiap hari macet.

Jay_aje via Forum
Jangan cuma bisa menyalahkan kaum kecil. Namun yang harus disalahkan itu kaum borjuis karena setiap satu orang anggota keluarga mereka pasti punya satu atau dua kendaraan.

Makanya kalau berani jangan menyalahkan tapi ambil sikap tegas terhadap kendaraan yang masuk ke Indonesia secara ilegal. Bahkan kalau perlu para pelakunya di tembak di tempat aja biar kapok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya