SOROT 350

Bagaimana Dunia Siapkan Pensiun

Sejumlah pensiunan di Athena mengikuti aksi demonstrasi anti-penghematan
Sumber :
  • REUTERS/Marko Djurica

VIVA.co.id - Kesehatan program dana pensiun publik yang dikelola negara-negara di dunia terus meningkat. Rata-rata, pengelola dana pensiun publik itu memiliki aset 75 persen, dari apa yang mereka butuhkan untuk memenuhi janji-janji kepada pensiunan.

Data itu berdasarkan studi dari pusat penelitian pensiun di Boston College. Dilansir dari CNBC, Jumat 26 Juni 2015, jumlah aset tersebut meningkat dari 72 persen pada 2012. Para peneliti memproyeksikan level pendanaan pensiun akan meningkat menjadi 80,5 persen pada 2018.

Prospek fiskal itu menunjukkan perkembangan program dana pensiun yang akan meningkatkan peringkat kredit negara-negara di dunia. Kondisi yang menguntungkan negara, karena bisa memeroleh pinjaman dengan mudah dengan biaya yang lebih murah. 

Namun, peningkatan aset keuangan negara tersebut dengan sangat disadari, mengikis keuangan pribadi para anggota dana pensiun, apabila hak yang diterima pensiunan tidak sesuai dengan apa yang mereka berikan.

Program dana pensiun di beberapa negara sudah dilakukan sejak beberapa dekade lalu. Data Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang dikutip VIVA.co.id memaparkan secara singkat beberapa negara yang telah sukses dan gagal dalam menjalankan program pensiun bagi masyarakatnya.

Simulasi Manfaat Pensiun

Sejumlah pensiunan di Athena mengikuti aksi demonstrasi anti-penghematan

Seorang pensiunan beristirahat selama aksi demonstrasi anti-penghematan di Athena, Yunani, Selasa (23/6/2015). Foto: REUTERS/Marko Djurica
Hari Tua Tak Lagi Suram?

Norwegia

Salah satu negara yang paling tua menerapkan program pensiun ini adalah Norwegia. Tak heran, sistem yang digunakan saat ini sangat matang dan fleksibel. Sederhananya, orang yang bekerja di negara tersebut atau telah tinggal selama lebih dari satu tahun diwajibkan untuk bergabung pada sistem pensiun.

Kontribusi atau iuran karyawan dipatok sebesar 7,8 persen dari pendapatan, sedangkan pemberi kerja atau perusahaan harus membayar 14,1 persen dari total pendapatan pekerja. Usia pensiun wajib yang ditetapkan, 67 tahun.

Lalu, siapa yang mengelola? Pada 1966, negara tersebut mendirikan National Insurance Scheme (NIS) Fund. Lembaga tersebut yang mengelola surplus yang berasal dari sistem jaminan sosial.

Kemudian, untuk memperkuat keuangan negara tersebut dan memenuhi kewajiban bagi generasi muda, dana pensiun berbasis sumber daya alam, yaitu minyak, didirikan pada 1990.

Kedua skema pensiun tersebut akhirnya bergabung pada 2006 menjadi Dana Pensiun Pemerintah yang membawahi dua divisi tersebut. Hingga saat ini total aset kelolaannya mencapai US$856 miliar atau setara Rp11.128 triliun.

Tidak ada peraturan khusus mengenai penunjukan manajer investasi untuk mengelola dana tersebut. Norwegia terbuka untuk penyedia jasa keuangan eksternal yang berlisensi internasional.

Muhammadiyah: Prabowo Harus Menyerap Aspirasi Anies, Cak Imin, Ganjar, dan Mahfud



Yunani

Tergantung bagaimana mengelolanya, ada yang sukses, ada pula yang gagal dalam mengelola program pensiun. Bahkan, di Yunani, program ini menjadi salah satu pemicu krisis keuangan yang mengancam kebangkrutan negara itu saat ini.

Tingginya pensiunan di negara tersebut karena aturan murah hati yang diterapkan terutama bagi perempuan, memberikan tekanan terhadap kekacauan keuangan di negara itu. Akibatnya, pada 2009, suntikan dana talangan dari kreditor asing deras masuk ke Yunani.

Bagaimana tidak kebanjiran pensiunan, di negara tersebut usia 35-37 tahun diperkenankan untuk pensiun dini. Kondisi tersebut membuat dana pensiun yang harus dibayarkan ke pensiunan defisit.

Salah satu program pensiun yang disediakan adalah untuk sektor swasta dan pekerja mandiri. Pensiun dibayarkan dengan skema pay as you go dengan iuran dibagi antara pekerja dan pemberi kerja.

Porsinya pada 2010 sebesar 6,67 persen untuk pekerja bidang standar dan 8,87 persen dari pendapatan, untuk pekerja yang pekerjaannya sulit. Sementara itu, untuk pemberi kerja dipatok 13,33 persen untuk pekerjaan biasa dan 17,73 persen untuk pekerjaan yang sulit.

Dana tersebut saat ini dikelola oleh Lembaga Asuransi Sosial (IKA) yang mencakup 5,53 juta pekerja dan karyawan. Bagi karyawan sektor pubik dibayar langsung oleh anggaran nasional selama pensiun.

Sejumlah pensiunan di Athena mengikuti aksi demonstrasi anti-penghematan

Sejumlah pensiunan beristirahat selama aksi demonstrasi anti-penghematan di Athena, Yunani, Selasa (23/6/2015). Foto: REUTERS/Marko Djurica

Singapura

Setelah melihat sistem dana pensiun pekerja beberapa negara di kawasan Eropa, bagaimana Singapura menjalankan program tersebut. Ternyata, sistem pensiun di Singapura merupakan salah satu yang tertua dan paling maju di kawasan Asia. 

Sistem tersebut yaitu Central Provident Fund (CPF). Program jaminan sosial ini terbukti komprehensif, karena semua iuran terakumulasi dalam rekening individu di CPF.

Ada beberapa skema yang ditawarkan dalam sistem pay as you go ini. Kategori Pegawai Negeri Sipil (PNS), tabungan, dan karyawan serta kategori personel angkatan besenjata

Dalam beberapa dekade terkhir, jumlah anggota dana pensiun ini sudah naik hampir tiga kali lipat. Pada akhir 2006, jumlahnya lebih dari 3,1 juta orang dengan aset sebesar 63,1 miliar euro atau setara Rp940 triliun, aset tersebut 60 persen dari produk domestik bruto (PDB) singapura.

CPF beroperasi secara sepenuhnya didanai oleh kontribusi pemberi kerja dan karyawan yang dikreditkan ke tiga rekening. Karyawan dengan penghasilan bulanan minimal Sin$500 atau Rp5 juta, wajib memberi kontribusi ke rekening CPF-nya masing-masing.

Ketiga jenis akun tersebut yaitu, pertama adalah akun rekening biasa yang dapat digunakan untuk membeli properti perumahan dan non perumahan. Saldo ini juga bisa digunakan untuk menutup biaya pendidikan.

Kedua, yaitu rekening khusus, adalah rekening untuk hari tua, dengan tujuan utama berjaga-jaga dan berinvestasi di produk keuangan pensiun terkait. Akun ketiga adalah tabungan kesehatan yang bisa digunakan untuk memenuhi rawat inap dan perawatan medis untuk membayar premi asuransi kesehatan tertentu.

Sejak usia 55 tahun, anggota SPF akan memiliki akun pensiun tambahan yang nantinya akan digunakan untuk menyisihkan sebagian iuran minimum. Perbedaannya, karena CPF memiliki banyak keuntungan bagi peserta, iuran pensiun yang ditetapkan sebesar 34,5 persen dari total pendapatan, 20 persennya dibebankan kepada karyawan, sisanya pemberi kerja. 

The Singapore Government Investment Corporation (GIC) adalah badan yang ditugasi untuk mengelola CPF tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya