SOROT 306

Makassar, Matahari Terbit di Losari

suasana makassar malam hari
Sumber :
  • www.makassarkota.go.id

VIVAnews – Pantai Losari merupakan ikon Kota Makassar. Sebuah anjungan dengan tulisan “Losari” menjadi penanda utamanya. Wisatawan yang datang pun nyaris tak ada yang tak melewatkan momen berfoto dengan latar belakang tulisan ikonik ini. Pagi dan sore hari, Losari menjadi tempat favorit warga mendapatkan suasana menyegarkan secara gratis.

Di sekitar pantai ini terdapat banyak kafe-kafe dan restoran yang menyajikan makanan laut yang masih segar. Pengunjung juga dapat menikmati makanan khas Kota Makassar, seperti pisang epek, pisang ijo, coto Makassar, sop konro, dan lain sebagainya.

Terpopuler: Pendakwah yang Diduga Terlibat Kasus Korupsi sampai Chicco Jerikho Sakit Sepsis

Di sepanjang pantai banyak juga terdapat penginapan, baik hotel kelas melati sampai hotel berbintang. Terdapat juga rumah sakit dan pusat perbelanjaan emas serta kerajinan/ suvenir khas Makassar. Maklum, pantai ini terletak di jantung Kota Makasar.

Satu dekade lalu, Losari belum seperti ini. Dia sempat dijuluki pantai dengan meja terpanjang di dunia karena warung-warung tenda yang berjejer di sepanjang tanggul pantai. Warung-warung itu kini telah direlokasi ke tempat yang tidak jauh.

Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal MI, mengakui, fasilitas seperti Pantai Losari ini masih kurang untuk kota selevel Makassar. Deng Ical, begitu panggilannya, mengerti kota yang nyaman ditinggali adalah yang memiliki banyak public sphere. Dalam hitungannya, hanya ada sekitar sepuluh public space semacam ini di Makassar.

"Untuk itu Makassar memiliki target menambah 50 titik public sphere tahun ini juga,” katanya. Penambahan lokasi baru ini tentu bagian dari program meningkatkan angka ruang terbuka hijau di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu.

Rencananya, ruang berkumpul yang tengah dimatangkan proses pengerjannya ini meliputi, gasebo, Lapangan bulu tangkis, tenis meja dan takraw. Deng Ical menyebut tempat-tempat itu nantinya bisa digunakan sebagai sarana berkumpul positif warga, sehingga tidak lagi nongkrong di depan rumah, decker, pinggir jalan dan kawasan yang padat penduduk.

Dengan semakin banyaknya ruang terbuka publik di Makassar, Deng Ical berharap ruang berekspresi masyarakat semakin terbuka sehingga kencenderungan untuk melakukan hal-hal negatif semakin minim, dan kenyamanan kota secara menyeluruh dapat maksimal. Maklum, Makassar tumbuh begitu cepat dalam beberapa tahun belakangan.

Per tahun 2014, populasi Makassar mencapai 1.652.000 jiwa. Banyak suku bangsa tinggal di sini, terdiri dari suku Makassar sendiri sebagai pribumi, Bugis, Toraja dan Mandar, dan ada pula komunitas Tionghoa yang cukup besar.

Ciri Kosmopolis yang melekat sudah merupakan implikasi kota layak huni dan nyaman, selain itu pertumbuhan penduduk yang meningkat signifikan sebab pada 2010 penduduk Makassar baru tercatat 1,3 juta jiwa.

Makassar merupakan kota bisnis terbesar di timur Indonesia. Angka pertumbuhan ekonominya nyaris menyentuh 10 persen per tahun. Selain kota bisnis, Makassar juga memiliki sumber daya alam yang menjadi sektor pariwisata yang menarik, seperti Benteng Rotterdam, Pantai Akkarena, Tanjung Bunga, dan salah satu daya tarik untuk dikunjungi adalah theme park terbesar, Trans Studio.

Dunia Pendidikan

Meski sisi bisnis Makassar sedang mengkilap, justru sektor pendidikan yang melambungkan kota ini dalam survei kota paling layak huni yang dilakukan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP). Soal pendidikan, kota ini yang paling tinggi poinnya dibandingkan 16 kota lain yang disurvei.

Rezkiany, 22 tahun, mahasiswa Universitas Hasanuddin, mengaku datang dari kota Palopo untuk berkuliah di kota ini. Menurutnya, Makassar maju dari segi pendidikan. "Universitas terkemuka ada juga di Makassar, tidak kalah dengan yang ada di ibu kota (Jakarta),” katanya.

Namun kemajuan dunia pendidikan ini, menurut Muhary Wahyu Nurba, seorang penulis, tak terlihat dari perpustakaan daerahnya. Perpustakaannya belum berkelas dunia, katanya. "Peradaban selalu dimulai dari membaca dan buku, kasihan Makassar perpustakaannya tidak pernah terkelola dengan baik."

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, mengatakan gembira atas hasil survei IAP tersebut. "Kami sudah melihat hasil surveinya, tentu ini hal menggembirakan. Memang beberapa kali nama Makassar muncul pada survei-survei perkotaan di Indonesia. Kita selalu masuk ke dalam 10 kota terbaik," ujar Danny, sapaan akrab wali kota.

Namun ia tetap merendah dengan menyebutkan masih banyak yang perlu diperbaiki terutama terkait pelayanan kepada masyarakat dan masalah sampah. "Seperti halnya parkir, macet, banjir, pedagang kaki lima, anak jalanan, kawasan kumuh serta masalah pendidikan, semua kompleks di Makassar,” kata Danny.

Atap RS Bunda Margonda Jebol Dihantam Hujan Badai, Begini Kondisinya

"Beberapa bulan ini kami coba fokus pada penganganan sampah di Makassar, yang produksinya mencapai 600 ton lebih per hari.”

Pantai Losari
5 Fakta Menarik Jelang Duel AS Roma vs AC Milan di Liga Europa
Pantai Losari, ikon Kota Makassar.

Fatimah, warga Tamalanrea, Makassar, menyatakan, pelayanan pemerintahan di tingkat balai kota memang membaik. “Namun untuk tingkat kecamatan atau kelurahan warga sering dipersulit dengan persoalan administrasi, dan lain-lain, terus terang saya kurang sukanya di situ," ujar Fatimah, 37 tahun.

Dari segi transportasi publik, meski termasuk yang paling layak dalam survei IAP, keluhan banyak muncul. Pertumbuhan ekonomi dan populasi membuat kepemilikan kendaraan tumbuh pesat. Jalnan makin sesak. Hingga saat ini, alat transportasi umum yang digunakan warga Kota Makassar adalah pete-pete (trayek / angkot). Tidak jarang kondisi trayek sudah tidak layak pakai.

Selain macet, polusi udara juga sulit untuk diatasi. Dapat dilihat di ruas-ruas jalan Kota Makassar misalnya perintis Kemerdekaan pada jam-jam puncak yaitu pukul 08.00-10.00 jumlah volume lalu lintas yang melintasi ruas jalan tersebut mencapai 8.000 unit/ jam kendaraan  berdasarkan Survei Volume lalu lintas  2011. Penyebab kemacetan utama adalah kendaraan roda empat.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia untuk Sulawesi Selatan, Lambang Basri, menyarankan Kota Makassar ke depan harus menyediakan angkutan umum massal yang lebih nyaman dan efisien untuk warga kota. Kemudian setelah itu perlu aturan yang tegas dari pemerintah tentang batasan umur kendaraan.

"Hal lain yang juga menjadi PR untuk Makassar, adalah operasional bentor (kendaraan modifikasi becak motor) yang kehadirannya semakin banyak, namun izin dan kelayakan operasionalnya tidak ada sama sekali."

Namun terlepas dari beberapa masalah itu, Awaluddin, 48 tahun, salah seorang warga asli Makassar, mengatakan, Makassar adalah kota nyaman bagi semua orang.

"Jangankan yang tinggal di Makassar, tamu saja pasti suka dengan Makassar karena kuliner yang beragam dan khas, akses pelayanan yang mudah seperti transportasi, serta perkembangan kota Makassar yang tidak pernah ketinggalan dengan kota maju lainnya, seperti Jakarta atau pun Surabaya." (Azzahra Arumi Zaky)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya