- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews – Subuh, Rabu 9 Juli 2014, pria berambut perak itu berdiri di tengah-tengah ruang tunggu Sapphire Lounge, Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta. Kedua tangannya di saku celana. Wajahnya terlihat mengantuk namun rautnya cerah. Dia, Hatta Rajasa, hendak terbang ke Palembang, Sumatera Selatan. Semua jurnalis yang berada di ruangan bersiaga. Kamera menyala, perekam dihidupkan.
“Tujuh-satu,” kata calon Wakil Presiden nomor urut 1 itu. Rupanya, alih-alih bicara soal Pemilihan Presiden yang akan digelar satu jam lagi, Hatta malah bicara soal pertandingan semifinal Piala Dunia antara Jerman melawan Brasil yang baru saja ditontonnya bersama calon Presiden Prabowo Subianto di NPC Polo Club di Komplek Golf Jagorawi Cibinong, Bogor. Skor akhirnya mencengangkan, Brasil ditekuk 7-1 oleh Jerman.
“Tidak menyangka. Kekalahan itu tragis menurut saya. Buruk lini belakangnya,” kata mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu.
Sebelum terbang, Hatta mengingatkan jurnalis yang ikut bersamanya untuk membawa formulir A5 agar bisa memilih bersamanya di kampung halamannya, di tempat pemungutan suara 01, Desa Jejawi, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
“Kita pulang cepat saja nanti. Saya targetkan paling lambat jam setengah sembilan saya sudah mencoblos. Kalian juga sudah bawa formulir A5 semua kan?" ucap pria kelahiran Jejawi, 18 Desember 1953 itu. Hatta bersama istri dan dua anaknya juga memilih di Jejawi berbekal formulir A5 tersebut.
Dan sorenya diketahui, pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menang telak di kampung Hatta. Dari jumlah DPT sebanyak 595 orang, Prabowo-Hatta memperoleh dukungan sebanyak 494 suara, berbeda jauh dengan pasangan capres-cawapres bernomor urut 2 yang hanya meraih 12 suara. Hanya ada 1 surat suara yang dianggap tidak sah di TPS ini.
Hatta Rajasa bersama keluarga menggunakan hak suaranya di kampung halamannya. Foto: VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Hitung Cepat
Rabu siang, sekitar pukul 14.00, calon Presiden nomor urut 2 Joko Widodo tiba di rumah Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Jokowi, sebutan populernya, tampak tenang bahkan cenderung santai.
Di dalam rumah, rupanya sudah menunggu calon Wakil Presiden yang mendampinginya, Jusuf Kalla. Satu-satu kemudian hadir pula Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso.
Sempat hening sejenak. Rupanya, sejumlah lembaga survei menemukan pasangan nomor urut 2 unggul. Setidaknya ada 8 lembaga survei yang menyatakan Jokowi-JK mengungguli Prabowo-Hatta dalam hitung cepat, yakni Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Cyrus Network, Litbang Kompas, Radio Republik Indonesia (RRI), Indikator Politik Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, Poltracking, dan Populi Center.
Melihat hasil itu, Megawati menitikkan air mata. Sejumlah anggota tim pemenangan seperti mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono dan Puan Maharani lantas bergantian memeluk Mega. Sementara Jokowi dan JK dikerubuti tim sukses mereka.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto akhirnya memanggil Megawati, memintanya menuju beranda tempat konferensi pers akan digelar. Sambil berjalan dan bersalaman dengan para pejabat teras PDIP, tim pemenangan, dan sukarelawan, Mega mengusap air matanya.
Mengawali jumpa pers, Megawati pun berucap terbata-bata. “Kepada anak-anakku, sukarelawan, tetap bersemangat. Saya merasa terharu karena kebanyakan dari mereka adalah anak-anak muda. Kalau datang kepada saya, mereka menceritakan versi (perjuangannya) masing-masing,” kata dia.
Mega berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, para sukarelawan yang bekerja keras, dan media. “Saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada media. Saya melihat pers begitu antusiasnya dalam Pilpres kali ini. Sampai-sampai saya ketawa, terharu. Biasanya sembunyi-sembunyi, tapi kali ini begitu antusias,” ujar putri Soekarno itu.
“Pasangan Ir. H. Joko Widodo bersama H. Jusuf Kalla yang didukung PDIP, Nasdem, Hanura, PKB, dan PKPI telah dinyatakan sebagai Presiden RI tahun 2014-2019 versi quick count. Selama 10 tahun kami (PDIP) puasa, Insya Allah dengan perlindungan Allah SWT pada 20 Oktober nanti Presiden Republik Indonesia terpilih akan dilantik. Dengan doa dan restu seluruh rakyat Indonesia, insya Allah Indonesia ke depan akan makmur, adil, dan sejahtera,” kata Megawati.
Jokowi kemudian menyampaikan rasa syukurnya. “Kami bersyukur berdasarkan penghitungan quick count, Jokowi-JK menang. Kami berpegang pada lembaga-lembaga survei yang kredibel.
Mereka sudah terbiasa dengan survei akurat yang diterima semua pihak. Maka kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada seluruh rakyat Indonesia, relawan, dan kader dari Sabang sampai Merauke,” ujar Joko Widodo.
Sosok kurus yang masuk daftar 50 permimpin terhebat dunia tahun 2014 versi majalah Fortune itu mengingatkan kepada seluruh sukarelawan Jokowi-JK untuk mengawal penghitungan suara di KPU Daerah hingga KPU Pusat. “Agar semua tetap berjalan bersih, jujur, dan tanpa intervensi,” kata Jokowi dalam acara yang ditayangkan langsung sejumlah televisi nasional itu.
Sujud Syukur
Sekitar pukul 14.30, Hatta yang langsung terbang kembali ke Jakarta, tampak tergesa-gesa memasuki rumah di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Hatta sudah ditunggu oleh Prabowo Subianto, pasangan calon presidennya, beserta seluruh anggota tim kampanye dan pemenangan. Sambil berjalan, Hatta dicecar sejumlah jurnalis yang menyatakan pasangan nomor urut 2 sudah mengklaim kemenangannya berdasarkan sejumlah hitung cepat.