SOROT 285

Kemilau Yingluck Kian Redup

Sorot Aksi Bom dan Krisis Thailand
Sumber :
  • REUTERS/Chaiwat Subprasom

Penulis: Santi Dewi

Indonesia, UAE Sign Agreement to Use Local Currency Transaction

VIVAnews - Lihatlah foto itu. Para jenderal berbaris rapi. Mereka memakai pakaian kebesaran dengan tanda pangkat menyemut di dada. Semua dalam posisi hormat. Kiri-kanan tangan lurus ke bawah. Dengan topi militer, mereka semua terlihat gagah. Di depan barisan itu, tiga pria yang terlihat lebih tua juga berdiri menghormat.

Di depan ketiga orang itu, wanita semampai ini melangkah pelan ke podium. Kaki kanan melaju duluan. Rok hitam itu tersingkap sedikit. Memperlihatkan betis putih mulus itu. Dipadu dengan baju hitam, kulit wanita setinggi 170 centimeter ini tampak berkilau.

Memintir  rambut menjuntai ke belakang, hari itu Yingluck Shinawatra terlihat lebih sebagai seorang peragawati ketimbang seorang politisi. Dan sesungguhnya bukan hari itu saja. Dalam rupa-rupa kesempatan, Perdana Menteri Thailand ini selalu tampil modis. Dalam berpuluh pertemuan dengan petinggi negara sahabat, hingga ketika dia menceburkan diri di tengah banjir.

Tampil dengan senyum yang menawan di hadapan orang ramai, Yingluck bagaikan besi baja dalam panggung politik. Berbilang bulan himpunan musuhnya  turun ke jalan --yang membuat seantero negara seperti sedang sekarat- Yingluck masih berdiri tegak di pucuk negeri.

Meski, hari-hari ini posisinya kian terjepit, setelah Komisi Nasional Anti Korupsi Thailand (NACC) mendakwanya terlibat kasus korupsi subsidi beras, wanita cantik ini sepertinya tak mudah disudahi.  Dan mental baja di panggung politik itu, tampaknya hasil ciptaan keluarga besarnya, yang sudah berpuluh tahun malang melintang dalam politik Thailand.

Lahir  21 Juni 1967, Yingluck  bukan saja dibesarkan dalam tradisi politik yang liat, tapi juga keluarga pedagang kaya. Dia adalah anak paling kecil dari sembilan bersaudara. Dari pasangan Lert Shinawatra dan Yindi Ramingwong.  Dan Yindi adalah  anak perempuan dari Putri Chiang Mai, Jantip Na.

Darah politisi itu sudah mendidih dari sang ayah, Lert Shinawatra.  Dia pernah menjabat sebagai anggota parlemen mewakili kota di bagian utara Chiang Mai. Sang ayah juga pernah menjabat sebagai Wakil Pemimpin di partainya. Jejak politik Lert tamat 1976.

Salah satu saudara perempuan Yingluck sudah lebih dulu terjun ke politik. Dia sukses menjadi Walikota Chiang Mai. Dan saudara kandungnya yang lain memutuskan terjun menjadi anggota parlemen.

Namun, tidak ada yang mengalahkan sang kakak tertua, Thaksin Shinawatra, yang menjadi Perdana Menteri selama dua periode. Dari tahun 2001 hingga 2005. Dan periode kedua dari tahun 2005 hingga 2006 silam. Dia terjungkal lewat kudeta militer 19 September 2006. Kudeta itu berlangsung ketika Thaksin sendiri melawat ke Amerika Serikat menghadiri sidang PBB.

Takshin tidak hanya kontroversial di panggung politik, tapi juga dalam jagat bisnis. Sebelum terjun ke dunia politik, dia sudah menjadi pengusaha kaya raya. Mendirikan Shin Corporation, yang salah satu anak usahanya menjadi operator telepon terbesar di negeri itu. Di luar itu, jejaring bisnisnya meraksasa bahkan merambah sejumlah negara. Jejaring bisnis itu nyaris hancur ketika Thaksin terjungkal.

Itu sebabnya, para musuhnya menuduh bahwa Yingluck sesungguhnya  boneka Thaksin belaka.  Mengunci politik demi semua jejaring bisnis itu. Tuduhan itu seperti menemukan pembenaran dari pendeknya usia politik wanita cantik ini. Dia baru terjun ke politik tahun 2011.

Sebelumnya, dia lebih banyak bergelut di bidang bisnis. Sesudah meraih gelar sarjana politik tahun 1988 di Universitas Chiang Mai, dia terbang ke Amerika.  Meneruskan studinya di Universitas Negeri Kentucky di tahun 1991. Meraih master di bidang administrasi.

Kembali dari negeri itu, dia “memaku” diri di perusahaan keluarga. Magang di bidang sales dan marketing di Shinawatra Directories Co, sebuah perusahaan direktori telepon yang didirikan oleh AT&T International.  Di perusahaan keluarga itu karirnya mulus ke pucuk.  Menduduki jabatan sebagai Direktur Pembelian dan Operasional.

Pada tahun 1994, dia menjadi General Manager di  Rainbow Media.  Ini adalah anak perusahaan dari International Broadcasting Corporation, yang belakangan berganti nama menjadi True Visions. Keluar dari perusahaan itu,  Yingluck didapuk menjadi CEO bagi Advanced Info Service (AIS), perusahaan operator telepon seluler terbesar di Thailand.

Namun, setelah perusahaan Shin Corporation dijual ke perusahaan Singapura, Temasek Holding, Yingluck  mundur dari AIS. Kemudian bekerja di perusahaan properti milik keluarga.  Dia nyaris “terantuk” ketika Shin Corporation dijual ke Temasek Holdings. Yingluck dikira melakukan perdagangan dari dalam.  Menjual sebagian kepemilikan sahamnya di AIS demi keuntungan pribadi.

Soal kesuksesan dalam berbisnis, Yingluck mengaku belajar banyak dari sang kakak sulung, Thaksin. “Belajar bagaimana cara dia memecahkan masalah dan langkah yang dia tempuh untuk membangun kembali semuanya dari awal," kata Yingluck dan dikutip laman CBC Kanada pada tahun 2011 lalu.

Dia mengaku ditempa situasi yang sulit. Memikul beban tanggungjawab mengelola perusahaan, ketika sang kakak masuk arena politik tahun 1994 dan terpilih menjadi Perdana Menteri di tahun 2001.

Pada tahun 1995, Yingluck menikahi seorang pengusaha bernama Anusorn Amornchat, yang kini bertanggung jawab atas perusahaan M-Link Asia Corporation, sebuah perusahaan yang menjual telepon seluler dan segenap aksesorisnya. Keluarga besar Shinawatra tampaknya ramai-ramai terjun ke bisnis dan politik.

Salah satu anggota keluarga Shinawatra, Yaowapa Wongsawat kini menjadi pemilik saham terbesar di M-Link Asia. Suami si Yaowapa inilah, Somchai Wongsawat, yang menjadi PM Thailand di tahun 2008 lalu. Dari pernikahannya dengan Anusorn, Yingluck dikarunia seorang putra bernama Supasek.

Adu Nyali ke Pucuk Negeri

Yingluck sesungguhnya sudah disebut-sebut sebagai pewaris tahta politik Thaksin semenjak 2009 lalu. Setahun sebelumnya,  dia sudah didapuk mantan anggota parlemen dari Partai Kekuasaan Rakyat menjadi pemimpin partai baru yang mereka bentuk, Pheu Thai.

Saat itu dia menolak. Mengaku tidak ingin menjadi Perdana Menteri.  Hanya ingin fokus dalam bisnis, ketimbang menjejakkan kaki di bidang politik.

Tapi Yingluck berubah pikiran tahun 2011. Dia mengaku menunggu hingga bulan Mei. Pada tanggal 16 Mei 2011, partai bentukan Thaksin, Pheu Thai, resmi mengusung Yingluck menjadi calon PM dalam pemilu yang digelar tanggal 3 Juli.

Masuknya  Yingluck ke gelangang politik, sempat menjadi tanda tanya bagi publik Thailand.  Sebab dia masih “bau kencur”. Tak punya pengalaman apa pun. Belum pernah mengisi jabatan di pemerintahan. Persepsi itu kemudian ditepis Yingluck.

"Ayah saya dulu seorang politisi dan begitu pula kakak saya. Jadi, saya telah mengenal  politik bahkan sejak saya masih anak-anak," ujar Yingluck dalam sebuah jumpa pers dan dikutip laman Telegraph.

Lawan politiknya saat itu dari Partai Demokrat, Abhisit Vejjajiva,  sengit mengkritik Yingluck selama kampanye terutama soal pemberian amnesti. Memang, tema kampanye Yingluck juga soal rekonsiliasi setelah terjadi krisis politik di tahun 2008 hingga 2010. Saat itu terjadi peristiwa pembubaran oleh militer secara represif terhadap para pengunjuk rasa. Akibatnya puluhan orang tewas dan ratusan terluka.

Bagian dari rekonsiliasi itu termasuk pengampunan umum bagi semua politisi yang terlibat dalam kudeta tahun 2006 silam. Usulan Yingluck saat itu ditentang keras oleh pemerintah. Dianggap akal bulus memuluskan kakaknya, Thaksin kembali melenggang ke Thailand, tanpa perlu menjalani hukuman bui dua tahun.

Selain itu, aset Thaksin senilai 46 miliar Baht atau Rp16 triliun, juga dapat dikembalikan setelah sebelumnya disita.

Namun, lagi-lagi Yingluck berkilah proposal amnesti bukan hanya untuk sang kakak belaka.

Tiga hari sebelum pemilu digelar, Yingluck mengatakan kepada kantor berita CNN bahwa seandainya dia terpilih sebagai PM, maka dia tetap tidak dapat memperlakukan kakaknya secara khusus.  "Saya tidak dapat melakukan apa pun khusus bagi kakak saya. Kami tetap harus mengikuti semua proses sesuai dengan aturan hukum," kata dia.

Publik tampaknya terpesona dengan sejumlah program Yingluck soal ekonomi rakyat. Hasilnya, dia memenangkan 262 kursi dari 500 kursi parlemen yang ada. Sementara Partai Demokrat yang berkuasa hanya mampu meraih 160 kursi. Maka melajulah dia ke kursi Perdana Menteri.

Boneka Thaksin

Kemenangan Yingluck sebagai PM termuda selama 60 tahun di Negeri Gajah Putih itu, sudah diprediksi banyak pengamat. Menurut pengamat politik Thailand dari Universitas Nasional Australia (ANU), Andrew Walker, karena campur tangan Thaksin. Bahkan Thaksin masuk hingga ke dapur pemerintahan Yingluck. Thaksin masih kerap terlibat dalam sidang kabinet.

Thaksin ikut bergabung dalam rapat menggunakan Skype dari lokasi persembunyiannya di Dubai, Uni Emirat Arab. Hal itu dibenarkan oleh seorang pejabat senior di Partai Thaksin, Noppadon Pattama.  “Bahkan jika Anda menginginkan sebuah proyek besar di Thailand bernilai miliaran Bath, Anda harus berbicara dengan Thaksin, karena dia yang mengendalikan semua pertunjukkan," kata Noppadon. Meski berkali-kali dibantah keras, kian hari kian banyak yang percaya bahwa Yingluck sesungguhnya cuma penyaji dari master bernama Takshin yang berkuasa di “dapur” itu.

Dan tampaknya angin politik tidak sedang berpihak kepada politisi semampai ini. Ujian paling berat  datang pada 2013 kemarin.  Anggota parlemen dari Partai Pheu Thai merevisi Undang-undang  Amnesti. Revisi dianggap memberi angin segar bagi massa anti pemerintah.

Yingluck perlahan menyerah. Memenuhi keinginan massa anti pemerintah, termasuk pembubaran parlemen dan menggelar pemilu.  Dia coba “mencuri” langkah. Mengelar Pemilu lebih awal pada 2 Februari 2014. Namun, massa anti pemerintah pimpinan Suthep Thaugsuban sekuat tenaga  memblokir  tempat pemungutan suara. 

Mereka sukses.  Mahkamah Konstitusi pada 21 Maret 2014, membatalkan hasil pemilu. Yingluck gagal menyelenggarakan pemilu. Gagal di jalur politik, rontok di jalur hukum. Yingluck kini terseret dalam kasus korupsi. Kasus pengadaan beras tadi.  Hari-hari belakangan, palu pemakzulan kian nyaring di negeri itu. Dan kemilau karir politik wanita cantik ini, tampaknya segera redup.

Gofar Hilman gandeng Cupi Cupita di nikahan Rizky Febian dan Mahalini

Gofar Hilman Gandeng Cupi Cupita di Nikahan Rizky Febian dan Mahalini, Netizen: Kapan Nyusul?

Momen Gofar Hilman gandeng Cupi Cupita saat kondangan ke nikahan Rizky Febian dan Mahalini menjadi sorotan. Banyak yang bertanya kapan Gofar akan menikahi Cupi Cupita

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024