SOROT 258

Datsun Go: Bangun dari Tidur Panjang

Datsun GO+
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVAnews-
Cak Imin Dikabarkan Maju Pilgub Jatim, PKB Ingin Fokus di MK Dulu: Tidak Lama Hanya 14 Hari
Mengenakan kemeja lengkap dengan jas dan dasi, pria itu  melangkah dengan tenang bersama serombongan orang dari Jepang masuk ke Istana Presiden, di Jalan Merdeka Utara, Jakarta, 19 Maret 2012. Ia akan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mudik Pakai Mobil Listrik, Perhatikan Suhu Cuaca dan Ban

Pria yang tak lain adalah CEO Nissan Motor Company, Charlos Ghosn, tersebut mengaku salut dengan pasar otomotif Indonesia yang terus berkembang.
IPI Sebut Pemulung Ujung Tombak Pengumpulan Sampah tapi Banyak yang Tidak Mengapresiasi


Pada 2011 setidaknya 890 ribu unit kendaraan terjual di negeri ini. Ini merupakan tahun pertama Indonesia jadi pasar mobil terbesar di ASEAN, mengalahkan Thailand yang sebelumnya selalu memimpin. Dan pasar ini diperkirakan akan terus tumbuh hingga dua kali lipat pada pada 2017. Ini tak lain karena didukung dengan proyek mobil murah: rendah biaya dan ramah lingkungan alias LCGC.

Kepada Presiden, Ghosn langsung berjanji mengguyur investasi Rp3,6 triliun untuk mengembangkan pabrik di Indonesia. Ia juga mengungkapkan, uang itu untuk menghidupkan merk lama yang telah mati, Datsun.

Janji itu benar-benar dilaksanakan. Pada Selasa 17 September, ia datang lagi ke Jakarta. Dengan gagah ia berdiri di panggung di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Tubuhnya diapit dua mobil. "Ini merupakan debut perdana Datsun Go+," katanya.


Datsun Go+ merupakan produk perdana dari dua model mobil murah yang dipasarkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Dan, Purwakarta akan menjadi basis produksi mobil tujuh penumpang termurah ini.


Datsun yang merupakan salah satu divisi Nissan itu mati sejak 1980-an. Sejak itu, Nissan tak pernah mengeluarkan produk lagi.Namun, setelah melirik mobil murah Nissan bakal membangunkan kembali nama Datsun. Pengumuman ini juga persis setelah bos Nissan bertemu SBY pada Maret 2012 itu.


Namun, kelahiran kembali  Datsun tidak dilakukan di Indonesia. Indonesia hanya negara kedua setelah sebelumnya  Ghosn meluncurkan Datsun Go di India pada Juli lalu.


Beda Go dan Go+


Dalam peluncuran di Jakarta itu, Ghosn mengatakan Datsun akan menjadi salah satu perusahaan yang bisa membuat kalangan pesepeda motor membeli mobil. "Kami sangat senang mengetahui akan banyak orang Indonesia yang memilih Datsun sebagai mobil pertama mereka," kata Ghosn.


Berbeda dengan India, Datsun GO+ di Indonesia dikembangkan dengan model MPV, di mana memiliki ruang keluarga yang nyaman dan cozy sehingga mampu mengakomodir kebutuhan keluarga. "Ini merupakan upaya kami menyediakan mobil untuk kalangan menengah. Kami sangat senang untuk itu," ucapnya.


Sama seperti Datsun GO
hatchback
  yang diperkenalkan di India, jika dilihat dari depan, GO+ tidak ada perbedaan. Selain itu terdapat guratan garis dengan desain yang khas nan unik, nuansa modern muncul melalui siluet bodi yang dinamis.


Sebagai
city car
, tidak banyak fitur yang akan diusung.
Dashboard
-nya terlihat simpel dengan panel digital plus analog. Namun bagian pengemudi belum dilengkapi dengan SRS
air-bag
. Jok penumpang depannya menyatu dengan jok pengemudi, tanpa boks konsol.


Dimensi GO+ sedikit lebih panjang, sebab model ini mengalami penambahan 210 mm dari Go di India. Go+ memiliki panjang 3.995 mm, lebar 1,635 mm, dan tinggi 1.485 mm. Sedangkan jarak antar sumbu roda 2.450 mm. Karena lebih panjang, Datsun GO+ bisa menampung 7 penumpang, sedangkan GO cuma 5 lima penumpang.


Untuk jantung pacu, Datsun GO+ mengusung mesin 1,2 liter dengan transmisi 5 percepatan. Namun, untuk spesifikasi lainnya Datsun belum mau membeberkannya.


Keduanya sama-sama didorong dengan mesin 1.2 liter transmisi 5 percepatan. Mesin ini diklaim cukup hemat bahan bakar, mampu menempuh jarak 18-20 km per liter (luar kota) dan 12-15 km per liter (dalam kota).


Selain World Premier Datsun GO+, pada kesempatan yang sama Carlos juga menghadirkan produk anyar  yang  telah diluncurkan di India pada 15 Juli lalu, yaitu Datsun GO
hatchback
. Kedua mobil ini akan dijual dengan harga di bawah Rp100 juta.


Rencananya, baik Datsun GO maupun GO+ akan tersedia pada 2014. "Kami sangat menantikan momen di mana Datsun dipasarkan di Indonesia pada tahun depan," ujar Ghosn.


Terpentok Regulasi


Dalam regulasi mobil rendah biaya dan ramah lingkungan alias LCGC terdapat beberapa ketentuan agar mobil itu bisa bebas Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Catatan
VIVAnews
, setidaknya ada beberapa syarat agar perusahaan mobil bisa menikmati bebas pajak penjualan barang mewah. Di antaranya, mobil tersebut harus dibuat di Indonesia dengan tingkat kandungan lokal hingga 80 persen.


Kemudian, masalah efisiensi, konsumsi bahan bakar mobil itu rata-rata tidak boleh kurang dari 20 km per liter. Selain itu, emisi gas buang kendaraan harus memenuhi standar Euro2 dengan ambang batas gas karbondioksida 150 gram per km.


Dan yang lebih penting, harus menggunakan nama produk dan lambang  yang bercirikan Indonesia. Tidak boleh mengadaptasi asing. Lihat saja dua mobil yang sudah lolos, Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Mereka telah menambahkan nama Astra di depannya: Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla. Lambang besutan Astra ini pun sudah berubah, tak lagi lingkaran dengan huruf  T dan D, tapi burung garuda dan huruf A.


Bila melihataturan ini, Datsun Go dan Go+ masih belum masuk kriteria. Apalagi lambang mobil ini juga masih lingkaran oval bertuliskan Datsun. "Sampai saat ini kami masih memikirkan itu. Kami memang belum dapat menemukan nama yang terbaik. GO hanyalah nama global," kata Executive Design Director Nissan Motor Koji Nagano.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya