SOROT 258

Honda Satya: Lelaki Tulus dari Minato

Honda Brio Satya
Sumber :
  • VIVAnews/Sandy Mahaputra
VIVAnews -
Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Gibran Ucapkan Selamat Jadi Pemenang Pilpres 2024
Ini nama dari bahasa Sansekerta. Satya. Anak lelaki yang menghimpun segenap kemulian. Berhati tulus. Setia. Bisa dipercaya dan sungguh patuh luar dalam. Orang-orang tua yang memberi nama Satya kepada anaknya, tentu saja berharap kelak si anak menjadi manusia berguna. Tulus dan bisa dipercaya. 

Prediksi Premier League: Brentford vs Manchester United

Sifat tulus dan bisa dipercaya itulah yang dikesankan  Honda, sebuah raksasa otomotif yang didirikan Soichiro Honda 24 September 1948, dari mobil baru besutan mereka. Mobil anyar itu diberi nama Satya.  Dan si “lelaki tulus” itu sudah diluncurkan di Jakarta Rabu pekan lalu, 11 September 2013.
Viral Momen Warga Suudzon dengan Polisi, Dikira Razia Ternyata Sedang Bagi-bagi Takjil


“Satya diharapkan banyak dipakai dan menjadi teman yang tulus," kata Direktur Marketing dan After Sales PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy, dalam acara peluncuran itu. Mobil baru itu sontak membetot perhatian wartawan dan khayalak ramai.

Pada kaca tengah di bagasi belakang mobil ini, ada logo berbentuk Bunga Melati. Logo itu dibalur warna perak. Di sebelah kanan terdapat emblem bertulis Brio Satya. Emblem itulah yang membuat si pendatang baru itu, tidak begitu asing bagi pengila mobil di tanah air.  

Pada ujung tahun lalu, Honda memang sudah meluncurkan mobil bermerek Brio itu. Ketika selimut Satya disibak dalam acara peluncuran 11 September itu, tidak banyak kejutan. Sebab sebelumnya Honda sudah melansir  bahwa model yang akan dijadikan LCGC adalah Brio. Jadi wujud mobil sudah bisa ditebak. Hanya ada perubahan sedikit dan penurunan spek.

Penurunan spek? Iya. Sebab Satya memang menjadi jagoan Honda bertarung di pasar mobil murah. "Kondisi saat ini memang panas, tapi masyarakat akan tetap sejuk karena hari ini kami meluncurkan Brio Satya," kata Jonfis dalam acara peluncuran itu.

Suasana panas yang dimaksudkan Jonfis itu adalah serunya persaingan di kelas mobil  murah itu. Sebelum Satya diluncurkan,  duo Astra sudah melepas Daihatsu Ayla dan Toyota Agya ke pasar. Kehadiran dua mobil murah itu disambut meriah pasar otomotif.


Strategi Honda, yang berpusat di Minato Tokyo itu, menyalin Brio menjadi mobil murah, sesungguhnya sudah lama tercium.  Semula Brio memang hendak dipasarkan di Indonesia sebagai mobil murah. Tapi regulasi LCGC  tak kunjung beres. Masih tarik ulur. Enggan menunggu lama, Honda meluncurkan Brio setelah kapasitas mesin didongkrak. 


Brio yang dijual dengan kapasitas mesin 1.200cc di Thailand dan India, terpaksa harus dipacu dengan mesin 1.300cc untuk pasar Indonesia. Begitu regulasi terbit, Honda rupanya kembali tergiur. Mereka putar otak untuk ikut bermain, tanpa harus membunuh Brio yang sudah melaju di jalanan.


Dan inilah siasatnya. Varian Brio diperbanyak.Tipe paling bontot untuk mobil murah. Kapasitas mesin 1.200 cc.  "Ada varian-varian baru dengan fitur yang lebih lengkap dan harga yang terjangkau," kata  Presiden Direktur PT HPM, Tomoki Uchida. Si bontot itulah yang diberi nama Brio Satya.


Mobil ini hanya memiliki transmisi manual. Meski murah, Uchida memastikan bahwa Satya tetap dengan standar kualitas Honda, “Anda bisa liat sendiri fiturnya," kata  Uchida kepada
VIVAnews.


Walau bodi Satya sama dengan Brio, para ahli di Honda memerlukan waktu setahun merakit mobil itu. Karena harus disesuaikan dengan  ketentuan regulasi LCGC. “Di sisi lain harus tetap sesuai dengan standar kualitas mobil Honda lainnya," kata Project  Leader dari Honda R&D Indonesia, Keiichi Sunami saat berbincang dengan
VIVAnews.


Brio Satya, kata Keiichi, memiliki kandungan lokal sebesar 85 persen. Kandungan itu dipasok 134 suplayer. Di mana  50 suplayer merupakan pendatang yang baru bergabung. Sebagian besar komponen mesin dibeli dari pasar lokal.


Brio Satya menggunakan platform Jazz. Mesin 1.200cc memang digunakan Brio di India dan Thailand. Tapi mesin Satya sudah disesuaikan dengan kebutuhan pasar Indonesia.


Dengan menaruh mesin 1,2 liter 4 silinder 16V i-VTEC SOHC pada Brio Satya, Honda ingin memberikan mobil  dengan harga terjangkau, tapi memiliki tenaga besar (Agya/Ayla 65 hp Vs Brio Satya 88 hp). Selain itu menurut Honda, kontur jalan di Indonesia banyak tanjakan dan turunan. Dbutuhkan mesin yang lebih bertenaga.


Dari segi desain mobil ini keren. Panjang 3.610 mm. Lebar 1.680 mm. Tinggi 1.486 mm. Dengan  radius  putar 4,5 meter.  Namun, banyak konsumen cemas  karena bagian belakang Brio pakai kaca besar.


Apakah tidak gampang pecah? Manajemen Honda menjelaskan bahwa kaca besar dipakai karena lebih ringan dan praktis dalam membuka bagasi.


Satya memiliki tiga pilihan tipe E,S, dan A. Tipe paling rendah (A) sudah dilengkapi fitur standar  macam
Tailgate Spoiler
,
audio
1 Din with USB dan AUX,
Dual SRS Airbags, Power Window, Eletric Power  Steering, Seat Belt, Eco Indicator
, dan rangka
bodi G-CON
(bisa menyerap benturan).


Hanya saja untuk
velg
masih 14
inchi steel wheel
belum
alloy
, tanpa
wiper
belakang, dan lampu kabut.  Adapun tipe tertinggi (E) memiliki semuanya plus 2 Din
audio 4 speaker, keyleess entry, 2 tone color  interior, color door miror-handle
serta
Rear Black Garnish.


Dari spesifikasi yang dimiliki, Satya lebih seimbang jika melawan Agya. Keduanya sama-sama dilengkapi
airbag
dan
power steering
untuk semua tipe. Kekurangan Satya adalah karena hanya memproduksi jenis manual. Sedang Agya ada matik dan manual.


Untuk kapasitas mesin Satya unggul, kompetitor Ayla-Agya cuma pakai 1000cc. Otomatis tenaga Satya  lebih besar. Dari segi harga, Satya-Agya juga saling tempel. Untuk Brio Satya A Manual Rp106 juta, S Manual Rp111 juta, dan Satya E Manual Rp117 Juta. Sedangkan Agya dilepas mulai Rp99-120,75 juta.


Kanibalisme Brio


Banyaknya varian Brio di tiga kelas yang berbeda, termasuk di segmen mobil murah, membersitkan kecemasan bahwa ketiganya bisa saling kanibal.


Jonfis tidak menampik terjadinya kemungkinan itu. Dia bilang, kanibalisme di Brio pasti ada. Segmen varian tertinggi Brio 1.3 Sports  mungkin mengecil. Kemudian yang tumbuh adalah kelas New Brio 1.2 dan Brio Satya. Seberapa besar belum bisa diperkirakan.


Dari data Gaikindo, sepanjang Januari hingga Juli 2013, diketahui bahwa Brio berada diurutan kedua dalam segmen
city car
nasional. Terjual 6.848 unit. Sebulan rata-rata hampir 1.000 unit melaju di jalan.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya