SOROT 241

“Saya Tahu Persis Siapa Admin @TrioMacan2000”

Umar Syadat Hasibuan
Sumber :
  • twtrland

VIVAnews - Kemunculan berbagai akun anonim yang ramai berkicau tentang sejumlah kasus--kadang fakta, kadang fitnah--kini menjadi fenomena tersendiri di Twitterland di Indonesia. Seringkali akun-akun yang tak mau terang-terangan tampil dan mengambil tanggung jawab itu main tuding sejumlah nama terlibat sejumlah kasus, dari korupsi hingga isu yang bersifat pribadi seperti perselingkuhan.

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Fenomena ini mulai dianggap meresahkan. Sebab, begitu banyak tuduhan yang dilontarkan tanpa bukti dan data yang valid, tapi yang melontarkan tak jelas asal-usulnya. Banyak yang merasa jadi korban fitnah dan penyebaran informasi palsu. Beberapa di antaranya bahkan mengaku diperas.

Salah satu akun anonim yang populer adalah @TrioMacan2000. Dengan modal getol menyebar berbagai tudingan frontal, akun dengan nama (palsu) "Ade Ayu Sasmita" ini berhasil menjaring ribuan followers.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Korban fitnah akun @TrioMacan2000 pun berusaha mengungkap akun anonim itu. Salah satunya dilakukan oleh Dr. Umar Syadat Hasibuan. Staf Khusus Menteri Dalam Negeri ini mencurigai, bahkan menunjuk beberapa nama.

Seperti apa upaya dia mengungkap akun anonim tersebut? Dia pun menceritakannya kepada VIVAnews. Berikut petikan wawancaranya:

Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah

Anda mengaku menjadi korban fitnah @TrioMacan2000. Sebagai korban, kira-kira apa motif di balik akun anonim itu?

Akun @TrioMacan2000 ini mengincar orang dan ada juga pesanan dari orang lain. Yang pasti dia mengincar orang untuk memenuhi kebutuhan hidup dia, karena adminnya banyak. Ujung-ujungnya, pasti nanti ada orang yang mendatangi dia. Modelnya seperti ini. Sudah terbaca motifnya.

Salah satu admin @triomacan2000 adalah Raden Nuh.

Pertanyaannya sekarang, Raden Nuh bukan orang kaya, bukan pengusaha. Siapa yang memberi fasilitas rombongan mereka nge-tweet pakai iPad? Waktu itu, menurut pengakuan dari Raden Nuh sendiri, mereka punya kaitan dengan Nugroho Djayusman (mantan Kapolda Metro Jaya). Terus saya cari tahu, mengecek apakah benar Nugroho Djayusman membiayai Raden Nuh. Waktu itu Raden Nuh mengaku sebagai anak angkat Nugroho.

Akun anonim ini bisa dikenai sanksi hukum?

Admin akun anonim seperti itu, yang membuat resah masyarakat dengan menjelek-jelekan seseorang tanpa data, seharusnya ditangkap polisi. Ada UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik), pasal pencemaran nama baik. Jerat saja pakai UU itu.

Kalau polisi mengundang saya untuk jadi saksi dan dikonfrontir dengan pelaku, saya akan buka rekamannya. Sudah jelas Raden Nuh mengakui bahwa dia tidak sendiri menjadi admin @TrioMacan2000.

Saya sudah tidak main Twitter lagi karena sudah muak. Akun anonim ini seenaknya saja membicarakan orang dan memfitnah secara pribadi. Kalau memfitnah dan menjelek-jelekkan lembaga politik tidak masalah, tapi kalau sudah ke pribadi ini yang saya tidak suka. Terserah mereka kalau mau berpolitik, tapi tunjukkan jati diri, jangan berlindung di balik akun anonim.

Atau kalau mau jadi akun anonim sekalian jangan menunjukkan jati diri, seperti @bennyisrael. Raden Nuh ini mengakui bahwa dia admin akun @TrioMacan2000. Itu namanya akun anonim kampungan.

Kalau bisa, polisi tangkap pemilik akun-akun anonim yang ada, biar tidak menjadi tren. Takutnya nanti memiliki dampak negatif dan menyuburkan akun anonim, apalagi sebentar lagi 2014.

Akun anonim ini seenaknya saja membangun opini negatif tentang seseorang, seperti korupsi, suap, padahal tidak benar. Jadi jelek nama orang yang diserang itu. Untuk membalikkan suatu imej menjadi baik itu sangat susah.

Bagaimana ceritanya sampai Anda yakin bahwa Raden Nuh adalah admin @TrioMacan2000?

Sebenarnya pertama kali dia menyerang saya pakai akun @Indah99 sebelum menjadi @TrioMacan2000. Pertama kali dia bilang kalau saya terima suap Rp500 juta dari Lukman Eddy, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (2007-2009), di Hotel Gran Melia.

Kalau memang minta suap, ya langsung saja saya minta di kantornya. Ngapain saya harus ke hotel dulu, karena waktu itu saya menjadi staf khususnya Lukman Eddy.

Awalnya tidak ada apa-apa, lalu akun itu iseng men-tweet lagi soal kasus itu, yang menuduh saya menerima suap Rp500 juta itu. Saya semula tidak marah, saya diamkan saja.

Eh, setelah itu dia malah membawa-bawa nama bapak saya. Pesantren yang bapak saya bangun pada tahun 1990 adalah dari hasil  jerih payahnya sendiri. Tapi, tiba-tiba akun itu bilang dibangun dari uang suap.

Baru setelah itu saya tidak terima. Saya cari keberadaan @TrioMacan2000. Ketemulah Raden Nuh. Saya datangi, hingga terjadi perkelahian.

Mengapa Anda begitu yakin itu Raden Nuh?

Sebenarnya waktu saya mendatangi Raden Nuh tidak direncanakan. Tapi, sebelumnya saya men-tweet akan mencari siapa orang di balik akun @TrioMacan2000.

Saat itu saya bertemu dengan teman saya, Ongen. Saya ceritakan kepada Ongen kalau saya sudah tahu siapa orang di balik akun @TrioMacan2000.

Lalu saya mengajak Ongen untuk mendatangi Raden Nuh setelah saya mendapat informasi kalau Raden Nuh berada di Rumah Sakit Thamrin Internasional, menemani ibunya yang sakit.

Sampai di rumah sakit, teman saya Ongen langsung pergi ke toilet, sementara saya ke tempat makan. Tidak disangka, saat saya masuk ke Rumah Makan Steak and Ribs yang ada di depan rumah sakit, ternyata Raden Nuh ada di situ.

Langsung dia menegur saya, "Mau apa kau? Mau cari @TrioMacan2000? Ya saya @TrioMacan2000, kami semua @TrioMacan2000," kata dia.

Saat itu mereka bertiga, ada Benny Kusbandoro, Kusharjono, dan Raden Nuh.

Saya bilang, "Kenapa kau memfitnah bapak aku?"

Lalu dia bilang: "Kau mau foto kami?"

Langsung saya foto, tapi cuma kena dinding. Lalu mereka bertiga berdiri dan mendatangi saya. Waktu Raden Nuh menarik kerah saya dan mau memukul, datanglah adik saya untuk membela. Kemudian mereka memukuli adik saya.

Tidak lama kemudian, datang teman saya, Ongen. Saat Ongen melihat muka adik saya sudah habis dipukuli, lalu dia telepon teman-temannya. Datanglah teman-temannya sebanyak 20 orang. Mereka bertiga takut. Akhirnya dia menceritakan siapa saja orang-orang di balik akun @TrioMacan2000.

Anda sudah kenal Raden Nuh?

Sebelumnya saya sudah tahu siapa Raden Nuh. Jadi, pas di rumah makan dia langsung menanyakan ke saya mau cari @TrioMacan2000. Padahal, dulu dia teman saya. Kenapa jadi "teman makan teman"? Kalau memang aku yang salah, ya aku minta maaf. Tapi ini kan aku tidak salah, terus difitnah pula.

Apa yang Anda lakukan setelah adu jotos itu?

Saya langsung melapor ke kepolisian. Adik saya langsung divisum. Lalu, beberapa hari berikutnya saya dipanggil kepolisian dan dikonfrontasi dengan Raden Nuh. Di situ sudah jelas semuanya. Waktu dikonfrontasi ada ada bukti rekaman video pemukulan. Tanggalnya saya lupa.

Baju robek, hasil visum, luka cakar, dan pemukulan itu sudah jelas, tapi kenapa malam itu tidak ditangkap? Prosesnya lama, terus dikonfrontir lagi. Akhirnya sekarang saya sudah tidak peduli lagi.

Mau ditutup, ya ditutup saja masalah ini, karena yang difitnah itu orang tuaku dan sudah meninggal. Kalau bapak aku belum meninggal, aku habisi benar dia.

Cuma mau dibilang apa? Proses di kepolisian begitu. Kalau polisi mau diungkap, IP address-nya jelas ada. Mereka itu (@TrioMacan2000) pakai iPad.

Kasus apa saja yang dilaporkan ke polisi?

Saya laporkan soal kasus pemukulan yang dialami adik saya. Di sana saya tanya Raden Nuh kenapa memfitnah saya, tapi dia tetap tidak mengaku.

Laporan saya ke polisi kasus pemukulan, tidak ke subtansi fitnah yang dia lakukan. Karenanya, itu masuk ke pasal penganiayaan. Cuma, lucunya Raden Nuh malah berkelit dan menuduh balik adik angkat saya yang memukul teman-temannya yang tinggi besar itu. Apa mungkin adik saya yang badannya kecil memukuli orang-orang berbadan tinggi besar.

Dia bilang satu lawan tiga. Tapi kenapa dia tidak sekalian bilang saya juga ikut dalam pemukulan itu. Saya kan juga ada di situ. Ini manipulasi.

Di sana saya tidak terlibat pemukulan, malah teman-temannya yang mau memukul saya. Saat itu teman-temannya sudah menarik kerah baju saya. Lalu saya bilang kalau berani pukul saja. Tidak berani dia.

Ketika kerah saya ditarik oleh mereka, adik saya membela saya. Lalu dia yang dipukuli oleh mereka bertiga, Benny Kusbandoro, Kusharjono, dan Raden Nuh.

Saya malah tidak diapa-apakan, kan jadinya lucu.

[Dalam salah satu tweet-nya bulan Juni 2012, @TrioMacan2000 mengakui perkelahian itu dan terang-terangan menyatakan bahwa mereka yang bertengkar dengan Umar Syadat adalah admin @TrioMacan2000].

Bagaimana perkembangan laporan Anda di kepolisian?

Saya sudah tidak tahu lagi bagaimana perkembangannya. Setelah bapak saya meninggal saya sudah tidak mengurusnya lagi. Mau diteruskan silakan, mau tidak diteruskan juga silakan.

Pertama, saya sudah kecewa proses penyelesaiannya yang lamban. Kedua, bapak saya sudah meninggal, jadi ya sudahlah. Saya juga sudah tidak peduli lagi.

Sebenarnya, kepolisian harus cepat menangkap orang-orang seperti itu, karena akun anonim itu tidak bisa seenaknya saja mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang tidak benar. Kalau mau berpolitik jadi gentleman, face to face.

Kalau tidak suka dengan seseorang, tunjukkan jati diri. Kalau saya tidak suka dengan seseorang, saya akan tweet melalui akun pribadi saya yang jelas siapa orangnya. Tapi ini kan tidak, berlindung di balik akun anonim, dibayar pula.

Pertanyaan sederhana, apa ada orang bekerja 24 jam tanpa dibayar? Kalau cuma sendirian bisa mati, yang pasti akun @TrioMacan2000 itu tidak sendiri tapi rombongan terdiri dari beberapa orang.

Siapa saja admin @TrioMacan2000?

Dari pengakuan Raden Nuh, ada Abdul Rasyid, tapi belakangan sudah tidak lagi. Ada Syahganda Nainggolan, juga sudah tidak lagi. Ada Benny Kusbandoro, Kusharjono. Ada Pinen, Buyung, yang saya tidak tahu siapa mereka. Pokoknya, dari pengakuan Raden Nuh ada sekitar 20 orang yang menjadi admin @TrioMacan2000.

Kenapa polisi seperti tidak sanggup mengungkap @TrioMacan2000?

Saya sudah tidak peduli dan sudah hopeless. Kalau Polda Metro Jaya atau Mabes Polri memang serius ingin menyelesaikan kasus akun anonim ini, saya bersedia menjadi saksi.

Terlebih, dalam kasus @TrioMacan2000 ini, lengkap kok bukti saya kalau mereka adalah @TrioMacan2000. Semua tweet kronologis tentang pertempuran itu masih saya simpan.

Saya tidak tahu polisi serius atau tidak menyelesaikan masalah ini. Kalau memang sudah tahu siapa pemilik akun anonim langsung saja diungkap, jangan cuma bilang akan-akan saja. Sebenarnya ini cuma tinggal menunggu keseriusan polisi. Jangan setengah hati.

Setelah Anda menemui Raden Nuh, apa masih tetap diserang @TrioMacan2000?

Sudah tidak. Takutlah dia sekarang. Dia juga sudah minta maaf. Intinya, @TrioMacan2000 adalah akun segala fitnah. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya