SOROT 206

Jokowi: “Ini Karena Saya Turun ke Bawah”

Deklarasi Calon Gubernur DKI Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Tidak lama lagi, Jakarta akan memiliki gubernur baru. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, menempatkan pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama mengalahkan  pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli dalam Pilkada putaran dua, Kamis, 20 September 2012.

Kemenangan ini disambut gembira ribuan pendukung Jokowi di posko pemenangan, di Jalan Borobudur 22, Menteng, Jakarta Pusat. Lautan massa kotak-kotak mengerubungi dan berebut salaman dengan pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu. Teriakan yel-yel "Jakarta Baru" ditingkahi lagu "We Are the Champions" berkumandang.

Wali Kota Surakarta selama dua periode itu juga berupaya menenangkan pendukungnya. Insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM itu meminta semua pendukungnya baik di Jakarta dan di Solo tidak menyikapi hasil Pilkada secara berlebihan.

"Semua harus bergerak bersama-sama, tidak terpecah-pecah, membangun Jakarta yang baik untuk perubahan Jakarta Baru yang lebih baik," katanya.

Sambil menunggu penetapan resmi dari KPUD DKI Jakarta, Jokowi akan menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Jakarta dalam waktu cepat. Jokowi akan mengunjungi kampung-kampung dan gang sempit. Menurutnya, masih banyak yang belum dikunjungi saat masa kampanye.

Dalam kesempatan khusus, VIVAnews mewawancarai Jokowi sesaat setelah beberapa lembaga survei memastikan dirinya unggul dari Fauzi Bowo.

Apakah kemenangan ini sudah Anda perkirakan?

Sudah. Beberapa kali saya sampaikan kalau akan ada kejutan, ya ini.

Sebelumnya memperkirakan berapa persen?

Lebih dari ini, sekitar 70 persen. Itu perkiraan lapangan. Tetapi sudah mendapat lebih saya bersyukur.

Faktor apa yang membuat Anda menang?
Tanyakan ke warga, jangan ke saya. Mungkin karena saya turun ke bawah.

Bagaimana strategi Anda untuk meraup suara?

Masuk ke bawah diikuti oleh tim di belakangnya. Strategi khusus tidak ada, masyarakat yang mengorganisasi diri mereka dan bergerak. Kemudian mesin partainya bergerak.

Ada relawan bergerak, ada gerilyawan bergerak. Kalau semua gerak itu organisasi tidak jelas, tanpa bentuk, organisasi tidak jelas, tapi hasilnya jelas.

Apa kelemahan dari faktor lawan?

Tidak tahu. Saya memang tidak tahu.

Apa rencana 100 hari pertama Anda?
Paling penting program Jakarta Sehat dan Jakarta Pintar bisa didistribusi segera, sehingga mereka bisa langsung merasakan. Kedua, birokrasi yang melayani, biar masyarakat merasa  oh sudah berbeda, oh sudah berubah. 

Program mengatasi kemacetan dan banjir, kapan eksekusinya?
Ya segera. Hanya ada yang pendek, tengah dan panjang. Tidak bisa semuanya selesai dalam waktu sangat singkat. Tapi harus dimulai, segera dieksekusi.

Secara paralel macet banjir juga dieksekusi. Segera dimulai, jadinya mungkin bisa berbeda. Monorel bisa 4 tahun, MRT bisa 9 tahun, tapi harus segera dilaksanakan, dieksekusi.

Kabarnya banyak kepala dinas yang sudah mendekati?
Dari dulu yang mendekati banyak. Ada lurah, camat, kepala dinas, tapi tidak hafal saya. Tapi saya selalu menyampaikan, hati-hati, PNS itu selalu netral. Itu saja pesan saya. Hati-hati, birokrasi harus netral.

Lalu mengenai  Fauzi Bowo, menurut wakil Anda dia akan dijadikan penasehat?
Waktu telepon Pak Fauzi Bowo saya sampaikan, saya minta Pak Fauzi Bowo nanti membantu, karena bapak sudah menguasai sekian tahun, sehingga kita perlu informasi. Oh iya mas, saya bantu, kata Pak Fauzi Bowo.

Dalam bentuk apa ?
Informasi lah. Kan banyak.

Apakah siap mundur jika program tidak terlaksana ?

Nanti dilihat. Saya biasa kerja cepat-cepatan.  Nanti dilihat.

Soal mobil Esemka, akan diterapkan di Jakarta juga?
Mobil Esemka kan sudah lolos uji emisi, sekarang sedang dalam proses produksi oleh PT Esemka. Nanti saya beli dua atau tiga ya tidak apa-apa, kan murah.

Mengenai alat “pawang geni” atau pemadam api di Solo akan dijadikan proyek juga di Jakarta?
Ini dicoba dulu. Nanti komen dari masyarakat seperti apa. Koreksi dari masyarakat seperti apa. Kalau memang itu dianggap berguna dipakai, kalau tidak ya sudah.

Prinsipnya, kampung nanti harus berpacu pada masalah kebakaran. Kampung yang punya ruang publik yang baik, yang punya ruang terbuka hijau yang baik, drainase yang baik, septictank yang baik. Tapi juga punya akses yang bisa diakses untuk alat-alat seperti itu. Semuanya proses, jangan sampai kita beli banyak alat tapi tidak terpakai, saya tidak mau.

Baju kotak-kotak akan jadi baju dinas?
Masa baju dinas kotak-kotak. Ya coba nanti dilihat, kalau banyak yang  mau tidak apa-apa. Nanti kita desain ulang dengan warna yang lebih baik, kalau tidak ya ini menjadi simbol untuk kita semua.

Anda menang di Jakarta, lalu bagaimana dengan jabatan di Solo?

Pengunduran diri akan diurus. Ya setelah ini sesegera mungkin. Proses politiknya sudah selesai di DKI, kalau administrasi nanti diajukan lewat gubernur, gubernur lewat presiden, ya sudah tinggal pelantikan.

(Rencananya Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta akan menggelar rapat pleno penetapan pemenang Pilkada pada 3 Oktober mendatang. Jika semuanya lancar, Jokowi akan dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru pada 7 Oktober 2012.)

Daftar Harga Motor Vespa per Maret 2024
Calon Anggota Legislatif DPR RI dari Partai Demokrat, Fathi

Caleg Demokrat Fathi Lolos ke Senayan Bareng Melly Goeslaw dari Dapil Jabar I

Partai Demokrat berhasil meraih satu kursi DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat I (Jawa Barat), Kota Bandung dan Cimahi periode 2024-2029. Sebab, partai yang diketuai

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024