Sri Sultan HB X

“Apa Dasarnya Harus Keluar dari Golkar”

VIVAnews - WALAU sudah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden, nama Sultan kini mencuat sebagai salah satu kandidat potensial calon wakil presiden pendamping Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai PDI-Perjuangan.

Peluang Sultan menguat setelah semua Dewan Pimpinan Daerah pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Solo, 27 – 28 Januari, mengusung Sultan sebagai pendamping Mega.

Partai Golkar, tempat Sultan duduk sebagai anggota dewan penasihat, bereaksi keras menanggapi hal tersebut.  Ketua DPP Golkar Bidang Hukum dan HAM Muladi meminta Sultan mundur dari Golkar karena dinilai melanggar disiplin partai.

Berikut tanggapan Sultan mengenai rencana pencalonan dirinya sebagai calon wakil presiden dari PDI-P, maupun posisinya sebagai kader Golkar, usai acara “Sultan Mendengar” di Hotel Sahid, Rabu, 28 Januari 2009.

Anda akan menjadi calon wakil presiden dari PDI-P?

Kok cawapres lagi. Jangan tanya saya. (Rakernas itu) tidak akan menyebut nama.

Bukankah Anda kandidat terkuat?

Perkara kandidat terkuat, itu serahkan saja ke PDIP.

Muladi minta Anda keluar dari Golkar. Tanggapan Anda ?

Sudah cukup menurut saya. Itu sudah ditanggapi sama (Zainal) Bintang (salah satu ketua DPP Golkar). Lagipula mengapa saya harus keluar. Apa dasarnya saya keluar dari Golkar?

Anda akan menerima jika nantinya diputuskan  sebagai calon wakil presiden dari PDI-P?

Saya yakin tidak akan ada nama saya di keputusan (rakernas) PDIP. Tidak akan ada. Nama orang itu tidak akan ada. Jangan tanya misalnya. Ini konstelasi politik. Jadi tidak bisa bicara hitam-putih.

Bagaimana kalau sebaliknya,  nama Anda dicoret sebagai calon pendamping Megawati?

Saya ini kan bukan kader PDIP. Saya ini kader Golkar.

Benarkah Anda sering mengadakan pertemuan dengan Taufik Kiemas?

Tidak. Ya pertemuan terakhir itu saja (di Teuku Umar), sekedar say hello.

Anda tetap ingin maju sebagai capres? 

Selama ini saya kan mendeklarasi sebagai capres. 

Siapa yang paling ideal berduet dengan Anda?
 
Saya tidak bisa menentukan itu. Karena itu akan lewat koalisi. Berarti koalisi yang akan menentukan siapa yang akan jadi presiden, siapa yang akan jadi wakil presiden, siapa yang akan masuk kabinet.

Selain PDI-P, sudah ada partai lain yang meminang Anda?

Ya kalau itu tidak bisa saya publikasikan di sini.

Anda masih menunggu pinangan Golkar?

Ya saya masih kader Golkar, kok. Lagipula semua partai politik baru menentukan setelah 9 April (pemilu legislatif). Tetap kader Golkar, tapi dicalonkan juga oleh partai lain.

Banyak pesaing di Golkar?
Saya ini kan kader Golkar. Masalahnya bukan saingannya, tapi mau dipakai Golkar apa tidak?

4 Wakil Indonesia Hadapi Lawan Tangguh di Perempat Final BAC 2024 Hari Ini
ilustrasi ambulans.

Pemudik Asal Lumbuk Linggau Meninggal Dunia Diduga Kelelahan di Perjalanan

 Seorang pemudik meninggal dunia di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada Kamis, 11 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024